Sabtu, 22 November 2008

Jadikan Buku Sebagai Pompa Semangat Menulis

“Membaca bisa memicu imajinasi. Sementara imajinasi akan mendorong kuat manusia untuk berbuat”

Buku saya Menulis Artikel itu Gampang ternyata mendapat sambutan hangat masyarakat. Salah seorang pembaca buku itu adalah seorang santri di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. Dia bertanya lewat surat pada saya, “Buku apa saja yang harus dijadikan literatur bapak sampai sukses selain dari kerja keras praktek?”

Sebenarnya, saya tidak membaca khusus buku-buku tentang teknik penulisan artikel. Tetapi hemat saya, saya sering membaca buku-buku yang berhubungan dengan motivasi diri. Kalau masalah teknik penulisan saya biasa bertanya pada teman-teman saya. Sebab, saya sedang berurusan dengan membangkitkan motivasi saya yang hilang. Atau membangkitkan pikiran bawah sadar saya yang sedang tidur lelap.

Hemat saya, kalau pikiran bawah sadar ini bangun, semua akan beres. Saya ingat pepatah yang dikatakan oleh Fay Weldon, “Begitu pikiran bekerja, tangan bergerak”. Ternyata kata-katanya benar adanya. Di awal-awal menulis saya perlu menggerakkan pikiran dulu. Jika pikiran saya bekerja dan mendorong kuat untuk menulis, menulis akan lebih gampang.

Buku Berpikir dan Berjiwa Besar karya Dr. Schwartz perlu saya sebut yang pertama. Sebab dengan buku itu pikiran bawah sadar saya mulai menggeliat bangun. Saya membaca buku ini berulang-ulang waktu kuliah. Sebab, sangat inspiratif. Ketika saya patah semangat, saya membaca buku itu. Belakangan saya baru tahu kalau buku tersebut menjadi bacaan wajib mereka yang mau maju lewat Multi Level Marketing (MLM). Paling tidak ketika saya mengikuti training (untuk mengantarkan istri saya) dan peluncuran produk CNI di hotel Kartika Graha Malang tahun 1998.

Coba Anda simak kata-katanya, “Besar kecilnya keberhasilan Anda ditentukan oleh besar-kecilnya kepercayaan Anda. Pikirkanlah tujuan-tujuan yang kecil, maka Anda akan mendapatkan hasil-hasil yang kecil pula. Pikirkanlah tujuan-tujuan besar dan dapatkan keberhasilan besar. Ingat ini pula. Gagasan besar dan rencana besar acap kali lebih mudah – yang pasti tidak lebih sulit – dibanding gagasan kecil dan rencana kecil”. Coba resapi dan perhatikan per kalimat. Ada enerji kuat yang mampu menggerakkan. Jadi, kalau kita hanya punya gagasan kecil saja, hanya hasil kecil itu saja yang kita dapat. Maka kenapa kita tidak berimajinasi menjadi penulis yang hebat dan besar?

Akan arti pentingnya buku terebut, saya sering menganjurkan pada mahasiswa untuk membacanya. Bahkan saya pernah berkata, “Jangan lulus kuliah sebelum Anda membaca buku ini” kata saya sambil menunjukkan buku itu di depan mahasiswa. Saya berharap pikiran mereka berubah dan tergugah dengan membaca buku itu. Umumnya, mereka tidak sadar. Dikiranya lulus yang penting mempunyai Indek Prestasi Komulatif (IPK) bagus serta menguasai ketrampilan sudah cukup. Tetapi bagi saya belum. Buat apa nanti kerja kalau dia tidak punya perencanaan karir, tidak ingin mau maju serta miskin ambisi kuat? Maka, bacalah buku itu. Dan ternyata, buku itu juga mampu menggeliatkan tidur pikiran bawah sadar. Bahkan sampai menjadi dosen pun saya masih sempatkan untuk membacanya.

Buku lain yang menggugah pikiran saya adalah Think And Grow Rich karya Napoleon Hill. Buku itu mengajarkan rahasia orang-orang besar bagaimana mereka mencapai sukses karir dan finansial. Buku itu tidak hanya berbicara apa yang harus dilakukan, tetapi bagaimana melakukannya.

Dia mencontohkan, bahwa Thomas A Edison hanya melamunkan sebuah lampu yang bisa dihidupkan dengan listrik. Ia memulai dari tempat dia berdiri untuk mengubah impiannya menjadi tindakan. Walaupun ia menemui kegagalan lebih dari sepuluh ribu kegagalan, dia tetap memegang teguh impiannya, sampai dia menjadikannya sebuah kenyataan fisik. Ia pantang menyerah. Orwille Wright dan Wilbur Wright (yang sering disebut dengan Wright bersaudara) juga hanya bermimpi bisa terbang. Sekarang? Semua orang bisa naik pesawat terbang atas jasa Wright bersaudara itu.

Buku ini memberi pelajaran pada kita, bahwa kita harus pantang menyerah pada keadaan. Kita harus punya mimpi-mimpi. Sebab, hanya dengan mimpi tersebut, manusia itu berpikir. Mimpi tentu tidak akan bisa dicapai tanpa usaha untuk mewujudkannya. Mimpi jadi penulis? Itu lebih gampang dari pada mimpi Edison membuat bola lampu atau mimpi Wright bersaudara bisa terbang dengan mesin.

Coba Anda resapi dan benar-benar masukkan dalam pikiran dan hati Anda kata-kata di bawah ini. Selami bahwa di sana ada enerji dahsyat yang mampu menggerakkan;

Jika Anda berpikir Anda kalah, Anda kalah

Jika Anda bepikir tidak berani, Anda tidak berani

Jika Anda ingin menang, tetapi berpikir tidak bisa, sudah hampir pasti Anda tidak bisa.

Jika Anda berpikir Anda akan kalah, Anda akan kalah

Sebab di dunia ini kita mendapatkan

Sukses dimulai dengan kehendak seseorang

Semua ada dalam keadaan pikirannya.

Jika Anda berpikir Anda rendah, Anda rendah

Anda harus berpikir akan menanjak tinggi

Anda harus yakin akan diri sendiri

Sebelum Anda memenangkan hadiah.

Perjuangan hidup tidak selalu dimenangkan

Oleh yang lebih kuat atau lebih cepat

Tetapi cepat atau lambat orang akan bisa menang

Adalah orang yang BERPIKIR IA BISA MENANG!

Jadi, saya selalu berpikir bahwa saya akan bisa menulis. Dan ternyata saya telah membuktikannya sampai sekarang. Bahkan tanpa pernah saya bayangkan sebelumnya sekalipun. Alhamdulillah.

Tidak ada komentar: